Asyuro, Hari Kesedihan Sekaligus Kemenangan

بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْم
وَالصَّلَاةُ وَالسَّلَامُ عَلَى مُحَمَّدٍ وَاٰلِهِ مَعَ التَّسْلِيْمِ وَبِهِ نَسْتَعِيْنُ فِى تَحْصِيْلِ الْعِنَايَةِ الْعَآمَّةِ وَالْهِدَايَةِ التَّآمَّةِ، آمِيْنَ يَا رَبَّ الْعَالَمِيْنَ

Bismillãhirrahmãnirrahîm
Wash-shalãtu was-salãmu ‘alã Muhammadin wa ãlihî ma’at taslîmi wa bihî nasta’înu fî tahshîlil ‘inâyatil ‘ãmmati wal-hidãyatit tãmmah, ãmîn yã Rabbal ‘ãlamîn.

“Dengan nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Shalawat dan salam kepada Nabi Muhammad dan keluarganya, kepadaNya kami memohon pertolongan dalam mencapai inayahNya yang umum dan petunjukNya yang sempurna, ãmîn yã Rabbal ‘ãlamîn”.

Mursyid kami yang agung Sayyidina Husein Asysyahid berpulang karena berkhianatnya para orang Islam munafik yang telah berbai’at (sumpah setia) kepada beliau kemudian mengingkarinya. Dan zaman sekarang akan terus berkelanjutan orang yang bersumpah palsu dalam berbaiat, maka kita jangan berkecil hati karena nun di sana harapan kemenangan akan pasti datang kepada orang yang terus mengumandangkan dakwah yang membawa kedekatan pada Allah.

Dari Ibnu Abbas ra. berkata Rasulullah saw. bersabda: “Siapa yang berpuasa pada hari ‘Asyura (10 Muharram) maka Allah SWT akan memberi kepadanya pahala 10.000 malaikat dan sesiapa yang berpuasa pada hari ‘Asyura (10 Muharram) maka akan diberi pahala 10.000 orang berhaji dan berumrah, dan 10.000 pahala orang mati syahid, dan barang siapa yang mengusap kepala anak-anak yatim pada hari tersebut maka Allah SWT akan menaikkan dengan setiap rambut satu derajat. Dan sesiapa yang memberi makan kepada orang yang berbuka puasa pada orang mukmin pada hari ‘Asyura, maka seolah-olah dia memberi makan pada seluruh umat Rasulullah saw. yang berbuka puasa dan mengenyangkan perut mereka.”

Lalu para sahabat bertanya: “Ya Rasulullah saw, adakah Allah telah melebihkan hari ‘Asyura dari pada hari-hari lain?” Maka berkata Rasulullah saw: ” Ya, memang benar, Allah Ta’ala menjadikan langit dan bumi pada hari ‘Asyura, menjadikan laut pada hari ‘Asyura, menjadikan bukit-bukit pada hari ‘Asyura, menjadikan Nabi Adam dan juga Hawa pada hari ‘Asyura, lahirnya Nabi Ibrahim juga pada hari ‘Asyura, dan Allah SWT menyelamatkan Nabi Ibrahim dari api juga pada hari ‘Asyura, Allah SWT menenggelamkan Fir’aun pada hari ‘Asyura, menyembuhkan penyakit Nabi Ayyub a.s pada hari ‘Asyura, Allah SWT menerima taubat Nabi Adam pada hari ‘Asyura, Allah SWT mengampunkan dosa Nabi Daud pada hari ‘Asyura, Allah SWT mengembalikan kerajaan Nabi Sulaiman juga pada hari ‘Asyura, dan akan terjadi hari kiamat itu juga pada hari Asyura!”.

Bagi kami di Pasulukan Loka Gandasasmita Asyuro adalah hari kesedihan sekaligus hari pengharapan, semoga wafatnya Mursyid kami menjadi sebab semakin bertambahnya cinta kami kepada Allah dan RasulNya.

Karena pada tanggal itu Sayidina Husein bin Ali bin Abi Thalib, cucu kesayangan Nabi, berikut keluarga dan orang-orang yang ikut bersamanya terbunuh dan dibantai secara kejam di sebuah daerah bernama Karbala. Irak.

Ia terbunuh sesudah mengalami isolasi dan pertempuran selama tiga hari di tempat itu, oleh pasukan yang dikirim Yazid bin Mu’awiyah. Pada setiap tahun, sejak saat itu, para pengikut Imam Ali bin Abi Thalib, menjadikan hari itu sebagai hari perkabungan internasional.

Suatu hari Husein diundang warga Irak untuk datang ke Kufah, Irak. Mereka berjanji akan memberikan dukungan bagi kekuasaanya, menggantikan kakaknya Hasan bin Ali bin Abi Thalib. Beberapa orang sahabat menyarankan agar Husein tidak berangkat ke sana. Ini berdasarkan pengalaman bahwa tidak semua orang Kufah jujur.

Abdullah bin Zubair mengatakan kepada Husein :

أَيْنَ تَذْهَبُ؟! تَذْهَبُ إِلَى قَوْمٍ قَتَلُوْا أَبَاكَ وَطَعَنُوْا أَخَاكَ؟ لَا تَذْهَبْ فَأَبَى الْحُسَيْنُ إِلَّا أَنْ يَخْرُجَ .

“Akan kemanakah, kau Husein? Apakah kau akan pergi menemui kaum yang telah membunuh ayahmu dan menikam kakakmu: Hasan? Urungkan keinginanmu untuk pergi ke sana.”

Ibnu Abbas juga menyampaikan nasihat agar Husein mengurungkan kepergiannya ke Irak. Ia mengatakan :

يَابْنَ عَمٍّ، إِنِّيْ أَتَخَوَّفُ عَلَيْكَ فِي هَذَا الْوَجْهِ الْهَلَاكِ، إِنَّ أَهْلَ الْعِرَاقِ قَوْمٌ غُدِرَ فَلَا تَغْتَرَنَّ بِهِمْ، أَقُمْ فِيْ هَذَا الْبَلَدِ، فَقَالَ الْحُسَيْنُ بْنُ عَلِيّ: يَابْنَ عَمٍّ، وَاللهِ إِنِّيْ لَأَعْلَمَ أَنَّكَ نَاصِحٌ شَفِيْقٌ، وَلَكِنِّيْ قَدْ أَزْمَعَتْ الْمَسِيْر، فَقَالَ لَهُ: فَإِنَّ كُنْتَ وَلَابُدَّ سَائِرًا فَلَا تُسِرُّ بِأَوْلَادِكَ وَنِسَائِكَ، فَوَاللهِ إِنِّيْ لَخَائِفٌ أَنْ تُقتَلَ كَمَا قُتِلَ عُثْمَانُ وَنِسَاؤُهُ وَوَلَدُهُ يَنْظُرُوْنَ إِلَيْهِ .

“Husein, putra pamanku, sungguh aku sangat mengkhawatirkanmu. Warga Irak adalah kaum yang sering tidak setia. Kamu jangan terjebak pada bujuk-rayu mereka. Tinggal saja di sini.”

Husein menjawab, “Putra pamanku, demi Allah, aku mengerti engkau telah memberikan nasihat yang baik. Terima kasih. Tetapi aku telah bertekad untuk berangkat ke sana”.

Ibnu Abbas mengatakan lagi, “Jika engkau harus berangkat, aku berharap tidak membawa anak-anak, perempuan-perempuan dan keluargamu. Demi Allah, aku khawatir engkau akan dibunuh, sebagaimana Utsman. Dan kematian itu disaksikan oleh kaum perempuan, keluarga dan anak laki-lakinya.”

Tetapi Husein mengabaikan saran itu. Ia bergeming. Ia percaya pada janji warga Kufah yang akan memberinya janji sumpah setia (baiat) kepadanya. Husein mengatakan:

“Saya sudah melakukan istikharah dan Allah memberi petunjuk yang baik. Aku akan berangkat ke sana.”

Husein akhirnya berangkat ke sana diiringi keluarganya dan sejumlah pengikutnya yang diperkirakan terdiri dari 72 anggota keluarga dan kurang dari 100 orang pengikutnya.

Sesampai di Karbala, beberapa kilometer dari Kufah, tentara Yazid bin Muawiyah, dalam jumlah besar, lebih dari 3000 tentara, di bawah panglimanya, Ubaidillah ibnu Ziyad, segera menghadangnya.

Ibnu Ziyad memerintahkan Umar bin Saad memimpin pasukan. Saat bertemu Husein, Umar mengajukan tawaran agar Husein tunduk kepada Yazid bin Mu’awiyah.

Tapi Husein menolak. Ia tidak mau mengakui kekuasaan Yazid yang tidak sah. Dia dan ayahnya telah merampas kekuasaan Ali bin Abi Thalib, ayahnya.

Maka perang tak sebanding berlangsung sengit. Husein, para pengikut dan keluarganya, kecuali sejumlah perempuan dan putranya, Ali Zainal Abidin Al Sajjad, dibantai. Kepala Husein dipisahkan dari tubuhnya, lalu ditaruh di sebuah wadah semacam mangkok besar.

Sesudah itu kepala Husein dibawa ke Damaskus, dan diserahkan kepada Yazid. Konon, saat melihat potongan kepala tersebut, Yazid, berduka dan menangis. Informasi lain menyebutkan, Yazid justru senang dan merasa puas.

Beberapa waktu kemudian Yazid menyerahkannya kepada Zainab yang diusirnya agar membawa kepala itu ke Mesir. Menurut satu versi, perempuan ini lalu mengubur kepala Husein itu di Kairo. Mesir. Kuburan itu berada di tempat yang kini dikenal dengan Masjid Husein. Sementara tubuhnya dikubur di Karbala, Irak. Ini menurut sebuah versi.

Memuliakan hari Asyuro, yaitu hari wafatnya Mursyid kami tercinta Imam Husein Asysyahid di Karbala, kami mengajak sahabat-sahabat yang mulia untuk menghormatinya dengan melakukan puasa satu hari yang pada tahun 2023 ini 10 Muharram 1445 H jatuh pada tanggal 28 Juli 2023. Mursyid kami tersebut adalah pemimpin semua Madzhab Islam maka dari itu walaupun Syahid karena terbunuh, hari kewafatannya dirayakan pula sebagai hari kemenangan.

Mursyid kami terdahulu Abah Guru Sekumpul dalam pengajian beliau pernah menerangkan peristiwa-peristiwa yang terjadi pada hari Asyura’ yaitu:

1. Allah Ta’ala telah menerima taubat Nabi Adam as. dan akhirnya Nabi Adam as. menjadi bersih.

2. Allah Ta’ala telah mengangkat Nabi Idris as. ke tempat yang tinggi (yaitu ke langit ke empat, pendapat lain ke surga dan Nabi Idris sampai sekarang masih hidup).

3. Allah Ta’ala telah mengeluarkan Nabi Nuh as. dari perahu. (ketika terjadi banjir topan selama enam bulan).

4. Allah Ta’ala telah menyelamatkan Nabi Ibrahim as. dari kobaran api. (ketika dibakar oleh Raja Namrudz).

5. Allah Ta’ala telah menurunkan kitab Taurat kepada Nabi Musa as.

6. Allah Ta’ala telah mengeluarkan Nabi Yusuf as. dari penjara.

7. Allah Ta’ala telah mengembalikan penglihatan kepada Nabi Ya’kub as. ayah Nabi Yusuf. (Nabi Ya’kub as. menjadi buta karena kebanyakan menangis, menangisi nasib Nabi Yusuf as. yang dimakan binatang buas di hutan menurut cerita saudara-saudaranya).

8. Allah Ta’ala telah menyembuhkan penyakit Nabi Ayub as. (sakit selama tujuh tahun, sampai diasingkan oleh masyarakat, istri-istrinyanya pun minta cerai kecuali istri yang nernama Rohmah).

9. Allah Ta’ala telah mengeluarkan Nabi Yunus as. dari perut ikan Hiu.(selama tiga hari tiga malam berada di perut ikan).

10. Allah Ta’ala telah membelah lautan untuk kaum Bani Israil. (dengan tongkat Nabi Musa as. yang akhirnya Raja Firaun juga mati tenggelam bersama bala tentaranya).

11. Allah Ta’ala telah mengampuni kesalahan Nabi Daud as. (para Nabi dan Rasul itu maksum, suci dari dosa. Kesalahan dalam ukuran mereka adalah melakukan ketidakpatutan menurut adab seorang Nabi).

12. Allah Ta’ala telah memberikan kerajaan kepada Nabi Sulaiman as. (waktu itu Nabi Sulaiman as. baru berusia 13 tahun, dan akhirnya Nabi Sulaiman as. menjadi manusia terkaya yang pernah ada di muka bumi ini).

13. Allah Ta’ala telah mengampuni kesalahan-kesalahan Nabi Muhammad saw. yang sudah terjadi maupun yang belum, (Rasulullah saw. dan para Rasul yang lain itu maksum artinya dijaga dari berbuat dosa. Maksud dari mengampuni kesalahan Rasulullah saw adalah Allah semakin menyucikan beliau saw dan menjauhkannya dari dosa)

14. Pada hari ‘asyura’ tersebut, adalah awal mula Allah Ta’ala menciptakan alam dunia ini.

15. Pada hari ‘asyura’ tersebut Allah Ta’ala telah menurunkan hujan dari langit untuk yang pertama kali.

16. Dan pada hari ‘asyura’ tersebut Allah Ta’ala juga telah menurunkan rahmat yang pertama ke muka bumi ini.

Artinya pada hari ‘asyura’ Allah Ta’ala telah menolong dan menyelamatkan para Rasul dan Nabi-Nya dari berbagai macam masalah yang dihadapinya. Atau dengan kata lain, bahwa pada hari ‘asyura’ ini adalah hari kemenangan bagi para kekasih Allah Ta’ala, karena itu kita dianjurkan untuk meningkatkan amal ibadah kita khususnya sedekah dan ibadah puasa sebagai ungkapan rasa syukur atas kemenangan terhadap para kekasih-Nya tersebut.

Mudah-mudahan berkat para Nabi dan Rasul, berkat wali-waliyyullah semoga kita semua pada hari ‘Asyura’ nanti juga diberi oleh Allah Ta’ala ampunan dari segala dosa, kesembuhan dari segala penyakit,  pertolongan, kemenangan, keselamatan, keberhasilan, kesuksesan, ketenangan, dan kebahagiaan dunia dan akhirat.

آمِيْن آمِيْن آمِيْن يَا رَبَّ الْعَالَمِيْنَ …

________________________________________

Oleh: Dr. Supardi, SH., MH.,
Kepala Kejaksaan Tinggi Riau
Als. Rd Mahmud Sirnadirasa
Source: Dihimpun dari berbagai sumber

Share