Banjir di Kudus, Jawa Tengah, dua pekan lebih belum sepenuhnya surut. Ada sebanyak 632 jiwa masih bertahan di posko pengungsian.
“Total Warga terdampak 16.489 jiwa 5.065 KK 4.905 rumah sampai hari ini. Intensitas ketinggian air mulai surut,” kata Kepala BPBD Kudus, Budi Waluyo dalam keterangan tertulis kepada wartawan, Senin (15/2/2021).
“Adapun untuk pengungsi di Kabupaten Kudus 218 KK 632 jiwa. Sedangkan kita berikan kebutuhan makanan per hari 6.225 bungkus,” sambung dia.
Budi mengatakan, sampai hari ini masih ada 13 desa di tiga kecamatan yang terendam banjiri di Kudus. Namun ketinggian banjir sudah berangsur surut.
Seperti di Kecamatan Jati ada tiga desa meliputi Desa Jati Wetan, Desa Jetis Kapuan, Desa Tanjung Karang. Banjir menggenangi 3.161 jiwa 876 KK 1.289 rumah . Ketinggian air di permukiman 10 sentimeter – 70 sentimeter.
“Intensitas air menurun 10 sentimeter. Banjir juga menggenang di terminal bus Jati Kudus dengan ketinggian 30 sentimeter, lalu di Jalan Kudus – Purwodadi dengan ketinggian air 20 sentimeter sepanjang 200 meter,” terang dia.
Selanjutanya di Kecamatan Undaan ada empat desa, meliputi Desa Ngemplak, Desa Karang Rowo, Desa Wates, Desa Undaan Lor. Banjir menggenangi 18.033 jiwa 5.483 KK 3.809 rumah.
“Ketinggian air di permukiman 10 sentimeter – 40 sentimeter. Intensitas Air menurun 10 sentimeter. Banjir di Kudus juga menggenang di jalan masuk Desa Karangrowo dengan ketinggian air 15 sentimeter,” ujar dia.
Lalu di Kecamatan Mejobo enam desa meliputi, Desa, Desa Temulus, Desa Kesambi, Desa Kirig, Desa Payaman, Desa Gulang, Desa Jojo. Banjir menggenangi 10.073 jiwa 3.110 KK 2.618 rumah, banjir di permukiman 10 sentimeter – 30 sentimeter. Intensitas air menurun 10 sentimeter.(detikcom)